Bantuan Banjir HMI Tanjungpinang disalurkan oleh Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Tanjungpinang–Bintan sebagai bentuk solidaritas bagi korban banjir di sejumlah wilayah Pulau Sumatera. Aksi kemanusiaan ini dilakukan dengan menggalang donasi dari kader dan masyarakat, lalu menyalurkannya melalui jalur pengiriman yang dinilai paling aman. Mereka menegaskan bantuan disiapkan untuk kebutuhan dasar warga terdampak yang masih berjuang memulihkan kondisi setelah banjir.
Penyerahan bantuan dilakukan melalui Kantor PT Pelni Cabang Tanjungpinang pada Senin, 15 Desember 2025. Paket yang dikirim berfokus pada sandang, terutama pakaian layak pakai untuk berbagai kelompok usia. Selain itu, HMI juga mengumpulkan donasi uang yang kemudian dititipkan kepada tim relawan internal untuk disalurkan langsung ke titik terdampak.
Langkah Bantuan Banjir HMI Tanjungpinang mendapat perhatian karena melibatkan kolaborasi organisasi kemahasiswaan dengan jaringan logistik. Pengurus menilai jalur resmi pengiriman penting agar bantuan tidak tertahan dan dapat diterima tepat sasaran. Mereka juga mengimbau publik untuk terus menjaga solidaritas, mengingat penanganan pascabencana biasanya membutuhkan waktu dan dukungan panjang.
Rincian Bantuan dan Jalur Pengiriman Melalui Pelni
Dalam pengiriman terbaru, Bantuan Banjir HMI Tanjungpinang diwujudkan dalam tiga paket bantuan sandang. Isi paket mencakup pakaian anak-anak, pakaian perempuan, hingga pakaian laki-laki dewasa yang masih layak digunakan. Pengurus menyebut seleksi dilakukan agar barang yang dikirim memenuhi standar kelayakan dan tidak menambah beban pemilahan di lokasi bencana. Bantuan jenis sandang dinilai relevan karena korban banjir sering kehilangan barang pribadi dan membutuhkan pakaian bersih untuk beraktivitas di pengungsian.
Penyaluran melalui Pelni dipilih karena memiliki jalur distribusi yang jelas dan menjangkau wilayah lintas pulau. Bagi HMI, penggunaan jalur pengiriman resmi membantu menjaga ketertiban logistik dan meminimalkan risiko bantuan tercecer. Koordinasi dilakukan sejak awal agar paket bisa segera diberangkatkan dan diterima oleh pihak penyalur di daerah tujuan. HMI menegaskan bahwa pengiriman ini bukan tindakan seremonial, melainkan bagian dari dukungan yang disusun dengan pertimbangan teknis.
Selain sandang, Bantuan Banjir HMI Tanjungpinang juga diperkuat lewat donasi uang yang dikumpulkan dalam periode penggalangan. Dana tersebut dipersiapkan untuk kebutuhan yang lebih fleksibel, seperti pembelian kebutuhan mendesak yang mungkin tidak tertutup oleh bantuan barang. Pengurus menyatakan mekanisme penyaluran uang dilakukan melalui tim relawan yang ditugaskan agar bantuan bisa menyentuh kebutuhan paling prioritas di lapangan.
Penggalangan dana dilakukan dalam beberapa hari, dan disebut ditutup pada 12 Desember 2025 dengan total sekitar Rp3,5 juta. Dana itu kemudian dititipkan kepada Tim Satgas Insan Cita Rescue PB HMI untuk disalurkan langsung ke daerah terdampak. HMI menilai penyaluran lewat tim lapangan memberi peluang untuk memastikan bantuan dimanfaatkan sesuai kebutuhan warga, terutama untuk posko pengungsian yang membutuhkan suplai cepat.
Baca juga : Penanaman Lamun Dompak Marzul Serukan Mitigasi Iklim
Bantuan Banjir HMI Tanjungpinang juga membawa pesan bahwa respons bencana tidak selalu harus menunggu institusi besar. Organisasi kemahasiswaan, komunitas, dan warga biasa dapat mengambil peran melalui pengumpulan donasi yang terukur. Pengurus menekankan pentingnya transparansi dan koordinasi, termasuk pencatatan jenis bantuan serta tujuan distribusi agar tidak menimbulkan salah paham di tengah publik.
Ke depan, HMI membuka peluang untuk aksi lanjutan jika kebutuhan di lokasi bencana masih tinggi. Mereka berharap solidaritas tetap terjaga, terutama saat perhatian publik mulai beralih ke isu lain. Bantuan Banjir HMI Tanjungpinang diposisikan sebagai wujud kepedulian yang ingin terus hidup, dengan mengajak masyarakat ikut berkontribusi melalui donasi barang layak pakai, bantuan dana, maupun dukungan relawan sesuai kemampuan masing-masing.





