Atlet Disabilitas Tanjungpinang dipastikan mewakili Kepri pada ajang Peparpenas 2025 di Jakarta dengan dukungan penuh pemerintah daerah dan KONI. Mereka berasal dari cabang renang dan tenis meja, dua nomor yang selama ini menjadi andalan pembinaan pelajar disabilitas di kota ini. Momentum keberangkatan disertai janji penguatan fasilitas latihan, mulai dari akses kolam renang yang ramah difabel hingga peralatan tenis meja yang standar kompetisi. Orang tua, sekolah, dan komunitas pendukung digerakkan untuk memastikan kebutuhan harian atlet terpenuhi selama pemusatan latihan.
Pelepasan resmi dilakukan dengan pesan agar tetap fokus pada disiplin, nutrisi, dan pemulihan. Pelatih menekankan evaluasi teknik dan taktik lewat rekaman video sederhana agar progres bisa dipantau harian. Sementara itu, dinas terkait menyiapkan pendamping transportasi dan akomodasi untuk meminimalkan hambatan mobilitas di venue. Agenda ini diharapkan menjadi contoh pembinaan inklusif yang dapat diperluas ke kecamatan lain di Tanjungpinang.
Dukungan Teknis, Sekolah, dan Komunitas
Skema latihan disusun bertahap dengan uji kebugaran awal, penajaman teknik, lalu simulasi pertandingan. Guru olahraga dari sekolah asal dilibatkan agar beban akademik dan persiapan fisik berjalan seimbang. KONI memfasilitasi sparring dengan klub daerah sekitar guna menambah jam tanding dan kepercayaan diri. Atlet Disabilitas Tanjungpinang juga mendapat konseling sport psychology ringan untuk mengelola tekanan saat memasuki babak penyisihan.
Di sisi peralatan, pengadaan dilakukan melalui e-katalog lokal agar kualitas terjaga dan waktu pengiriman singkat. Relawan komunitas membantu menyediakan transportasi ke tempat latihan serta pendamping mobilitas kursi roda bila dibutuhkan. Pemerintah daerah memastikan konsumsi memenuhi kebutuhan kalori, protein, dan hidrasi yang sesuai rekomendasi pelatih. Dengan ekosistem kolaboratif ini, Atlet Disabilitas Tanjungpinang memiliki pijakan kuat untuk tampil optimal dan mengonversi peluang menjadi medali.
Baca juga : DOD Olahraga Tanjungpinang Disambut KONI
Target jangka pendek adalah menembus final pada nomor andalan dan memperbaiki catatan waktu pribadi. Untuk memastikan akuntabilitas, progres latihan dan hasil uji coba dipublikasikan secara ringkas melalui kanal resmi KONI. Sponsor lokal diajak berpartisipasi pada paket pendanaan yang jelas penggunaannya, seperti transportasi, peralatan, atau biaya pemulihan. Atlet Disabilitas Tanjungpinang juga dicanangkan sebagai duta inklusi di sekolah, mendorong perekrutan talenta baru melalui festival olahraga pelajar.
Warisan program menjadi fokus setelah kompetisi berakhir. Pemerintah menyiapkan klinik pascakejuaraan untuk memetakan aspek yang perlu ditingkatkan, mulai dari akses venue yang ramah difabel hingga penguatan pelatih kecamatan. Keberhasilan individu diarahkan menjadi gerakan bersama melalui liga pelajar disabilitas yang terjadwal. Dengan tata kelola yang terbuka, pembinaan berjenjang, dan dukungan lintas pihak, Atlet Disabilitas Tanjungpinang diharapkan bukan hanya berprestasi di Jakarta, tetapi juga menginspirasi generasi berikutnya di kota kepulauan ini.








