Hujan Deras Tanjungpinang pada Minggu, 28 Desember 2025, merendam sejumlah ruas jalan dan beberapa kawasan perumahan. Hujan yang turun sekitar satu jam membuat genangan cepat naik dan mengganggu mobilitas warga. Di beberapa titik, air dilaporkan mencapai ketinggian puluhan sentimeter sehingga kendaraan roda dua kesulitan melintas.
Sejumlah ruas yang disebut terdampak antara lain Jalan DI Panjaitan, WR Supratman, Batu 8 Atas, hingga kawasan Km 16. Warga menyebut genangan muncul mendadak, menutup badan jalan, dan membuat sebagian motor mogok. Pengendara yang terjebak kerap dibantu warga mendorong kendaraan keluar dari kubangan air agar arus tetap bergerak.
Selain jalan, banjir juga meluas ke permukiman. Beberapa perumahan dilaporkan kemasukan air, termasuk area dekat komplek Taman Harapan Indah dan Perumahan Jala Bestari. Warga menilai kondisi ini berulang setiap hujan intens, sehingga perlu langkah terukur untuk mengurangi risiko serupa. Hujan Deras Tanjungpinang kembali menegaskan pentingnya saluran air berfungsi dan penanganan sumbatan secara rutin.
Titik Rawan Genangan dan Dampak ke Lalu Lintas
Di sejumlah lokasi, genangan disebut keruh berwarna oranye karena bercampur tanah dan endapan. Kondisi ini membuat permukaan jalan licin dan jarak pandang menurun, terutama saat kendaraan memaksa menerobos. Beberapa pengendara memilih menepi menunggu air surut, sementara lainnya memutar lewat jalur alternatif. Namun ketika titik genangan terjadi di ruas utama, kemacetan tetap sulit dihindari.
Warga menyebut Jalan DI Panjaitan menjadi salah satu titik yang sering dilanda genangan karena air meluap dari saluran yang tidak mampu menampung debit besar. Hujan Deras Tanjungpinang membuat sebagian motor mogok di tengah jalan, lalu warga sekitar membantu mendorong agar tidak menghambat kendaraan lain. Pada saat yang sama, pengemudi mobil diminta melambat agar gelombang air tidak masuk ke rumah di tepi jalan.
Di titik lain seperti WR Supratman, Batu 8 Atas, dan Km 16, genangan disebut memotong jalur kendaraan dan memaksa pengendara bergantian melintas. Situasi ini meningkatkan risiko kecelakaan kecil, terutama bagi pengendara yang tidak hafal lubang atau kontur jalan. Petugas dan warga setempat menilai pengaturan lalu lintas darurat perlu dilakukan lebih cepat, termasuk pemasangan penanda genangan agar pengendara tidak salah memilih jalur. Dalam kondisi Hujan Deras Tanjungpinang, informasi cepat soal lokasi genangan dinilai membantu warga mengambil keputusan.
Di kawasan perumahan, air disebut mengalir deras dari area yang lebih tinggi menuju permukiman yang posisinya lebih rendah. Perumahan Jala Bestari dilaporkan menerima aliran dari perbukitan sehingga halaman dan rumah warga kebanjiran ketika hujan turun intens. Warga terpaksa mengangkat barang, menutup celah pintu, dan menyapu air keluar rumah setelah hujan mereda. Sebagian mengeluhkan lumpur dan sampah terbawa arus sehingga pekerjaan bersih-bersih bertambah berat.
Baca juga : Pohon Tumbang Tanjungpinang Timpa Mobil Parkir
Warga menilai akar masalah bukan sekadar curah hujan, tetapi kapasitas drainase dan sumbatan di mulut gorong-gorong. Mereka menduga endapan lumpur, pasir, dan sampah menutup aliran sehingga air meluap ke jalan dan rumah. Hujan Deras Tanjungpinang kembali memunculkan permintaan normalisasi saluran, pembersihan rutin, serta penataan jalur air dari kawasan atas agar tidak langsung menumpuk di titik rendah. Warga juga meminta penegakan aturan pembuangan sampah dan pengawasan proyek drainase agar hasilnya terasa.
Sejumlah warga menyebut penataan di area atas permukiman pernah dilakukan, tetapi belum memberikan dampak maksimal saat hujan ekstrem. Mereka berharap ada evaluasi menyeluruh, termasuk pemetaan titik cekungan, pelebaran saluran, dan penambahan titik resapan. Selain itu, diperlukan sistem pelaporan cepat agar titik sumbatan bisa segera ditangani saat hujan mulai turun. Dengan langkah tersebut, Hujan Deras Tanjungpinang tidak selalu berujung pada genangan besar dan gangguan aktivitas warga.







