Konten “Japanese Head Spa” beberapa tahun terakhir ramai di media sosial karena efek relaksasinya dan visual “waterfall rinse” yang khas. Minat pencarian globalnya pun melonjak; Exploding Topics menandai “Japanese Head Spa” sebagai tren “Exploding” dengan pertumbuhan pencarian 5 tahun 9.800%.
Namun sebelum ikut tren, penting memahami: Japanese Head Spa adalah perawatan wellness, bukan terapi medis. Allure mengutip dokter kulit yang menegaskan head spa itu treatment “pampering” mirip “facial untuk kulit kepala”, dan tidak boleh dianggap pengganti penanganan medis untuk penyakit kulit kepala atau rambut.
Apa itu Japanese Head Spa?
Sederhananya, ini paket perawatan yang fokus pada kulit kepala (scalp) + relaksasi, biasanya menggabungkan pembersihan lebih mendalam, pijat kepala/leher, dan tahap perawatan (mask/conditioning). Beberapa salon juga melakukan scalp assessment (mis. dengan kamera pembesar), lalu menyesuaikan produk berdasarkan kondisi: berminyak, kering, atau mudah berketombe.
Prosesnya seperti apa? (Gambaran umum)
Detail bisa beda tiap tempat, tetapi pola umumnya mirip:
- Konsultasi singkat & analisis kulit kepala
- Deep cleansing (membersihkan minyak/buildup produk)
- Eksfoliasi lembut (opsional) untuk membantu mengangkat penumpukan sel kulit mati
- Steam/mist untuk membantu tahap perawatan berikutnya terasa lebih nyaman
- Pijat scalp + leher/bahu (bagian yang paling dicari karena efek relaksasi)
- Mask/conditioning untuk kulit kepala dan rambut
- Bilas & finishing (sebagian menggunakan teknik “waterfall rinse”)
Manfaat Japanese Head Spa
Yang biasanya paling terasa setelah sesi:
- Lebih rileks (banyak orang datang karena stres dan tegang di area kepala/leher).
- Kulit kepala terasa lebih bersih dan ringan, terutama bila sebelumnya banyak buildup produk styling atau minyak.
- Membantu rutinitas “scalp care” karena kulit kepala memang “kulit” yang juga perlu dirawat dengan cara yang tepat—namun tetap harus lembut dan tidak berlebihan.
Catatan penting: bila Anda punya ketombe parah, gatal berat, atau ruam menetap, itu bisa terkait kondisi seperti seborrheic dermatitis—yang penanganannya umumnya memakai sampo/terapi khusus dan sebaiknya dinilai tenaga kesehatan.
Apakah Japanese Head Spa bisa bikin rambut tumbuh?
Ada studi kecil yang sering dirujuk tentang pijat kulit kepala standar selama 24 minggu yang menunjukkan peningkatan ketebalan rambut pada area pijat; tetapi studi yang sama juga melaporkan tidak ada perubahan signifikan pada laju pertumbuhan rambut. Artinya, potensi manfaat ada, tetapi bukti klinisnya masih terbatas dan tidak bisa dijadikan janji “anti-botak”.
Siapa yang sebaiknya menunda atau konsultasi dulu?
Sebagai prinsip umum, jangan melakukan treatment jika kulit kepala sedang:
- ada luka terbuka, iritasi berat, atau dugaan infeksi
- keluhan seperti gatal/ruam/bersisik yang tidak membaik
Jika ragu, lebih aman konsultasi dokter/dermatolog terlebih dahulu—karena “scalp care” yang salah (misalnya eksfoliasi terlalu agresif) bisa memicu iritasi. AAD menekankan pentingnya menghindari over-exfoliation karena dapat membuat kulit merah dan teriritasi.
Seberapa sering ideal?
Tidak ada angka tunggal yang cocok untuk semua orang. Kalau treatment mencakup eksfoliasi, kuncinya jangan terlalu sering dan harus lembut. Beberapa sumber beauty menyarankan eksfoliasi scalp tidak dilakukan terlalu sering untuk mencegah iritasi.
Baca Juga:








