Rehabilitasi Narkoba Tanjungpinang Naik Tajam 2025

Rehabilitasi Narkoba Tanjungpinang kembali menjadi sorotan setelah Badan Narkotika Nasional Kota setempat melaporkan lonjakan layanan pada 2025. Dalam paparan capaian kinerja di kantor BNNK pada Desember 2025, jumlah klien rehabilitasi rawat jalan tercatat 58 orang. Angka itu naik jauh dibanding 2024 yang berjumlah 21 orang dan menjadi sinyal bahwa masalah masih nyata di kota ini.

Kepala BNNK Tanjungpinang AKBP Mohammad Dafi Bastomi menilai kenaikan ini dapat dibaca sebagai dua hal. Di satu sisi, penyalahgunaan narkotika masih mengintai banyak lapisan warga, termasuk kelompok yang bekerja dan menanggung keluarga. Di sisi lain, Rehabilitasi Narkoba Tanjungpinang menunjukkan layanan makin mudah dijangkau dan lebih banyak orang mencari pertolongan sejak dini.

Peningkatan tersebut membuat isu pemulihan dan pencegahan kembali didorong lebih terukur. Aparat, sekolah, dan komunitas diminta memperluas edukasi, deteksi dini, serta rujukan layanan yang ramah. Pemerintah daerah juga diharapkan memperkuat dukungan sosial agar proses pemulihan tidak berhenti di ruang konseling dan berlanjut ke reintegrasi.

Profil Klien Didominasi Usia 18–45 Tahun

Data BNNK mencatat mayoritas klien berada pada rentang usia produktif 18 sampai 45 tahun, yakni 52 orang. Kelompok usia 0 sampai 18 tahun tercatat satu orang, sementara di atas 45 tahun sebanyak lima orang. Komposisi ini menegaskan bahwa dampak penyalahgunaan narkotika paling besar menggerus tenaga kerja dan kualitas hidup keluarga. Karena itu, edukasi di sekolah, tempat kerja, dan lingkungan permukiman dinilai krusial untuk memutus pola coba-coba.

Dari sisi pekerjaan, peserta rehabilitasi datang dari sektor swasta sebanyak 26 orang dan aparatur sipil negara delapan orang. Selain itu terdapat delapan orang yang tidak bekerja, tujuh buruh, lima wiraswasta, serta dua ibu rumah tangga. BNNK juga mencatat masing-masing satu orang dari kalangan mahasiswa dan nelayan, memperlihatkan kerentanan lintas profesi. Rehabilitasi Narkoba Tanjungpinang menuntut pesan pencegahan yang disesuaikan dengan konteks kerja dan pergaulan tiap kelompok.

Menurut BNNK, pendekatan rawat jalan membutuhkan komitmen pasien untuk mengikuti konseling, asesmen, dan pemantauan rutin. Keluarga diminta aktif mendampingi agar perubahan perilaku bertahan setelah sesi tatap muka berakhir. Dalam beberapa kasus, Rehabilitasi Narkoba Tanjungpinang menjadi pintu masuk untuk rujukan layanan lanjutan ketika risiko kekambuhan dinilai tinggi. Petugas menekankan kerahasiaan layanan agar warga tidak ragu datang, termasuk bagi mereka yang baru pertama kali terdeteksi, serta butuh dukungan psikososial yang konsisten.

Seiring peningkatan layanan, BNNK menyiapkan pendampingan pascarehabilitasi bagi 30 orang agar mereka tetap produktif dan tidak kembali memakai. Intervensi berbasis masyarakat juga dilakukan pada satu lembaga dengan lima peserta, dengan fokus penguatan lingkungan yang mendukung pemulihan. Skema ini dirancang untuk menjembatani fase konseling dengan aktivitas sosial yang lebih stabil. Selain konseling, peserta diarahkan pada pembinaan keterampilan dan jejaring dukungan, sehingga mereka punya rutinitas yang sehat konsisten.

Baca juga : Pengedar Narkoba Tanjungpinang, 204 Gram Disita

Di bidang pencegahan, BNNK memperluas kerja sama melalui nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama dengan 10 lembaga. Kolaborasi mencakup lapas narkotika, rumah detensi, hingga unsur kementerian yang menyentuh pembinaan keagamaan dan edukasi publik. Langkah tersebut juga diperkuat dengan kegiatan penyuluhan agar pesan bahaya narkotika masuk ke ruang-ruang yang selama ini luput. BNNK mendorong instansi memiliki jalur pelaporan dan rujukan cepat bila ada indikasi.

BNNK turut melaksanakan 12 kali tes urine bersama instansi dan sekolah, dengan total 493 sampel, dan satu orang terindikasi positif. Temuan itu diperlakukan sebagai pintu tindak lanjut, mulai dari asesmen hingga rujukan layanan, agar penanganan tidak berhenti pada pemeriksaan. Dengan pola kerja terpadu, Rehabilitasi Narkoba Tanjungpinang diharapkan tidak sekadar menambah angka layanan, tetapi menurunkan risiko penyalahgunaan di tahun berikutnya. Pendekatan humanis dan kerahasiaan ditekankan agar warga berani mencari bantuan lebih cepat.

Related Posts

Patroli Nataru Tanjungpinang Diperketat Selama Libur

Patroli Nataru Tanjungpinang digencarkan Polresta untuk mengantisipasi kejahatan konvensional selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Pengamanan ditingkatkan melalui patroli terbuka dan tertutup, sekaligus penebalan personel di titik keramaian.…

Berkas SPDP Tanjungpinang Masih Disiapkan Penyidik Polresta

Berkas SPDP Tanjungpinang kembali jadi perhatian setelah Polresta Tanjungpinang menyebut ada puluhan perkara yang masih diproses penyidik. Kapolresta Tanjungpinang Kombes Pol Hamam Wahyudi mengatakan 47 SPDP sudah disampaikan ke jaksa,…

You Missed

Patroli Nataru Tanjungpinang Diperketat Selama Libur

Patroli Nataru Tanjungpinang Diperketat Selama Libur

Rehabilitasi Narkoba Tanjungpinang Naik Tajam 2025

Rehabilitasi Narkoba Tanjungpinang Naik Tajam 2025

Berkas SPDP Tanjungpinang Masih Disiapkan Penyidik Polresta

Berkas SPDP Tanjungpinang Masih Disiapkan Penyidik Polresta

Pelantikan Pejabat Fungsional Perkuat Layanan Warga

Pelantikan Pejabat Fungsional Perkuat Layanan Warga

Pengamanan Natal Tanjungpinang Dipantau Lis Darmansyah

Pengamanan Natal Tanjungpinang Dipantau Lis Darmansyah

Remisi Natal Tanjungpinang Untuk 60 Napi Lapas Bintan

Remisi Natal Tanjungpinang Untuk 60 Napi Lapas Bintan