Ekspor Kerupuk Tanjungpinang Tembus Pasar Singapura

Ekspor Kerupuk Tanjungpinang menjadi kabar menggembirakan dari Tanjungpinang setelah produk kerupuk mentah berbahan olahan ikan laut buatan CV Kyria Rezeki menembus pasar Singapura. Pelaku usaha menyebut pengiriman dilakukan rutin, terutama menjelang momen belanja akhir tahun yang biasanya meningkat. Di tengah tantangan ongkos logistik kepulauan, capaian ini menunjukkan produk lokal bisa bersaing bila kualitas dan pasokan dijaga konsisten.

Usaha yang dirintis Bonak Chandra sejak 1988 itu berkembang dari produksi rumahan menjadi unit produksi di kawasan Tanjungpinang Timur. Saat ini, pabrik mempekerjakan puluhan pekerja dengan alur kerja yang lebih rapi, mulai dari seleksi bahan baku, pengolahan, hingga pengemasan. Ekspor Kerupuk Tanjungpinang juga memperkuat citra daerah sebagai pemasok olahan laut bernilai tambah.

Permintaan dari Singapura disebut naik tajam menjelang Imlek, saat pesanan bisa mencapai dua kontainer yang dikirim melalui Batam. Pengusaha juga mengandalkan jaringan distribusi agar stok tidak putus ketika permintaan melonjak. Pemerintah daerah berharap capaian ini mendorong UMKM lain naik kelas mandiri.

Produksi Olahan Laut Digenjot untuk Penuhi Permintaan

Di dapur produksi di Km 11, Tanjungpinang Timur, Kyria Rezeki mengolah hasil laut menjadi kerupuk mentah yang siap digoreng atau dijual kembali. Kapasitas produksi disebut sekitar lima ton per bulan dengan dukungan 22 karyawan yang menangani pencampuran adonan, pencetakan, penjemuran, hingga pengemasan. Untuk menjaga ritme ekspor, jadwal produksi diatur agar stok aman meski pengiriman dilakukan hampir setiap pekan. Saat puncak akhir tahun, pesanan bisa melonjak hingga dua kontainer yang dilepas lewat pelabuhan Batam untuk mengejar kebutuhan Imlek.

Varian produknya beragam, mulai dari kerupuk ikan, udang, cumi, sampai olahan gonggong yang menjadi identitas kuliner Kepulauan Riau. Ekspor Kerupuk Tanjungpinang ikut terbantu oleh adanya pusat oleh-oleh Pondok Gong-Gong dekat Bandara Raja Haji Fisabilillah yang memperluas akses pembeli wisata. Harga kemasan bervariasi, menyesuaikan ukuran dan bahan, sehingga pasar ritel lokal tetap terjaga bersamaan dengan pesanan luar negeri. Bahan baku disortir berdasarkan kesegaran, lalu kadar air dikendalikan agar kerupuk tidak mudah rusak selama perjalanan.

Pelaku usaha menekankan konsistensi rasa dan kebersihan proses sebagai kunci bertahan di pasar Singapura yang ketat pada standar internasional. Sertifikat halal dan pembenahan kemasan dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan pembeli, termasuk upaya memenuhi standar keamanan pangan. Dengan stabilitas mutu, Ekspor Kerupuk Tanjungpinang diproyeksikan bisa tumbuh tanpa bergantung pada musim penjualan tertentu.

Keberhasilan menembus Singapura tidak dilepaskan dari proses pendampingan dan perbaikan manajemen usaha yang dilakukan bertahun-tahun. Pemerintah daerah mendorong UMKM memperkuat legalitas, pencatatan produksi, dan pengemasan agar siap memasuki pasar ekspor. Di lapangan, bantuan peralatan produksi dan bimbingan standar turut membantu pelaku usaha meningkatkan efisiensi dan kapasitas tanpa mengorbankan kualitas. Dinas terkait juga membantu membuka akses pameran dan mempertemukan produsen dengan eksportir yang memahami prosedur dokumen pengiriman.

Baca juga : KUA PPAS Tanjungpinang Disepakati DPRD dan Pemko

Selain sertifikasi halal, penguatan standar keamanan pangan menjadi pekerjaan penting karena pasar luar negeri menuntut prosedur yang terdokumentasi. Kementerian Perdagangan melalui pusat layanan ekspor di Batam disebut ikut mengenalkan produk ke kanal pembeli dan platform promosi dagang, sehingga jaringan pasar lebih luas. Langkah ini diharapkan membuat Ekspor Kerupuk Tanjungpinang tidak hanya bergantung pada satu pembeli, tetapi membangun portofolio pelanggan yang beragam.

Pelaku usaha juga menyiapkan strategi menghadapi fluktuasi harga bahan baku, terutama ikan dan udang, dengan menjaga stok dan memperluas pemasok lokal. Peningkatan kualitas SDM dilakukan lewat pelatihan kerja, pembagian tugas, dan penerapan target produksi harian. Dengan omzet tahunan yang terus dijaga, UMKM diharapkan mampu menambah pekerja, memperluas kapasitas, dan tetap mengutamakan mutu agar ekspansi berjalan berkelanjutan. Jika rantai pasok stabil, produk olahan laut dapat menjadi ikon oleh-oleh yang memperkuat daya saing ekonomi Tanjungpinang.

Related Posts

Syukuran Natal HIMNI Tanjungpinang Dihadiri Lis Darmansyah

Syukuran Natal HIMNI digelar di Hotel Plaza Tanjungpinang pada Sabtu malam, 20 Desember 2025, dan dihadiri Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah. Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi warga Nias di perantauan…

Ekonomi Kepulauan Tanjungpinang Jadi Fokus Lis Darmansyah

Ekonomi Kepulauan Tanjungpinang kembali ditegaskan Wali Kota Lis Darmansyah sebagai arah kebijakan untuk membangkitkan ekonomi daerah dalam waktu dekat. Pernyataan itu disampaikan dalam FGD strategi pemulihan ekonomi yang digelar MTI…

You Missed

Syukuran Natal HIMNI Tanjungpinang Dihadiri Lis Darmansyah

Syukuran Natal HIMNI Tanjungpinang Dihadiri Lis Darmansyah

Ekspor Kerupuk Tanjungpinang Tembus Pasar Singapura

Ekspor Kerupuk Tanjungpinang Tembus Pasar Singapura

Ekonomi Kepulauan Tanjungpinang Jadi Fokus Lis Darmansyah

Ekonomi Kepulauan Tanjungpinang Jadi Fokus Lis Darmansyah

Banjir Rob Bintan Ancaman 10 Hari Di Pesisir Kepri

Banjir Rob Bintan Ancaman 10 Hari Di Pesisir Kepri

Keberangkatan Kapal Ditunda Saat Cuaca Ekstrem Nataru

Keberangkatan Kapal Ditunda Saat Cuaca Ekstrem Nataru

Simulasi Bencana Nataru Polresta Tanjungpinang Siaga

Simulasi Bencana Nataru Polresta Tanjungpinang Siaga