Oskar Sihombing
Pengawasan Harga Beras menjadi perhatian utama Satgas Pangan Polresta Tanjungpinang yang kembali melakukan pengecekan rutin di sejumlah toko, distributor, dan pusat perbelanjaan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan harga beras tetap sesuai dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) serta menjaga stok agar aman hingga akhir tahun. Kegiatan tersebut dipimpin Kasat Reskrim AKP Agung Tri Poerbowo sebagai tindak lanjut instruksi Kapolresta Kombes Pol Hamam Wahyudi. Masyarakat menyambut baik langkah ini karena beras merupakan kebutuhan pokok yang sangat sensitif terhadap perubahan harga.
Dalam operasi yang dilakukan, pengawasan difokuskan pada tiga jenis beras yang beredar di pasaran, yakni premium, medium, dan SPHP. Pengawasan Harga Beras juga menyoroti potensi pelanggaran seperti permainan harga, pengurangan timbangan, dan kemungkinan adanya upaya penimbunan stok. Hasil pengecekan terakhir menunjukkan harga stabil dan masih berada dalam kisaran HET. Selain itu, stok dinilai mencukupi sehingga tidak ada indikasi kekurangan pasokan dalam waktu dekat. Kondisi ini memberi rasa tenang bagi warga menjelang periode belanja akhir tahun.
Harga Stabil dan Stok Aman di Tanjungpinang
Satgas Pangan mencatat bahwa harga beras premium berada di kisaran Rp14.000 per kilogram, beras medium sekitar Rp13.000 per kilogram, dan SPHP masih terjaga di angka Rp12.000 per kilogram. Angka tersebut sesuai dengan acuan HET yang ditetapkan Badan Pangan Nasional. Pengawasan Harga Beras dilakukan dengan mencatat langsung harga di lapangan dan membandingkannya dengan daftar distribusi yang dilaporkan distributor utama di Kota Tanjungpinang. Setelah melakukan pengecekan fisik terhadap gudang, petugas memastikan bahwa stok beras aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun tanpa indikasi penimbunan.
Pedagang yang didatangi juga diberikan imbauan agar menjaga kejujuran dalam jual beli serta tidak memanfaatkan momentum akhir tahun untuk menaikkan harga secara sepihak. Satgas Pangan menegaskan bahwa setiap pelanggaran berat dapat dikenai sanksi administratif hingga pidana sesuai aturan Perlindungan Konsumen. Upaya ini sejalan dengan intensitas pengawasan di seluruh wilayah Kepri yang juga melaporkan kondisi harga stabil. Dengan pengawasan Harga Beras yang ketat, pemerintah ingin memastikan bahwa stabilitas pangan tetap terjaga meski permintaan meningkat.
Baca juga : ASN Narkoba Tanjungpinang Dipecat Pemko Tanjungpinang
Menjelang Natal dan Tahun Baru, permintaan beras biasanya meningkat sehingga rawan terjadi permainan harga oleh oknum pedagang. Karena itu, Satgas Pangan akan meningkatkan patroli dan pemeriksaan berkala untuk mencegah potensi penyimpangan. Pengawasan Harga Beras ini menjadi bagian dari program yang lebih luas untuk menjaga keseimbangan pasokan dan harga komoditas pokok selama periode liburan. Selain beras, satgas juga memantau kebutuhan lain seperti minyak goreng, gula, dan telur untuk memastikan tidak ada lonjakan harga yang membebani masyarakat.
Polresta Tanjungpinang juga mengajak masyarakat melaporkan jika menemukan harga beras yang tidak wajar atau praktik curang di pasar. Melalui sinergi antara aparat, pedagang, dan konsumen, pengawasan Harga Beras diharapkan berjalan lebih efektif. Pemerintah menekankan bahwa menjaga stabilitas pangan bukan hanya tanggung jawab satu lembaga, tetapi kerja kolektif seluruh pemangku kepentingan. Dengan kondisi harga dan stok yang stabil, warga Tanjungpinang diyakini dapat menjalani akhir tahun dengan lebih tenang tanpa kekhawatiran lonjakan harga beras.
