
Sekolah baru berkonsep berasrama resmi hadir untuk memperluas akses pendidikan layak bagi anak dari keluarga prasejahtera dan putus sekolah. Pemerintah kota menyiapkan model layanan terpadu yang menggabungkan kurikulum akademik, pembinaan karakter, dan pelatihan keterampilan vokasi dasar. Fasilitas utama meliputi ruang kelas modern, perpustakaan, laboratorium komputer, UKS, asrama putra–putri, dapur dan ruang makan, area ibadah, serta lapangan olahraga.
Wali kota menekankan prinsip transparansi dan akuntabilitas, mulai dari seleksi penerimaan, pengelolaan logistik, hingga pelaporan kinerja belajar. Orang tua dan masyarakat diajak terlibat melalui forum rutin serta kanal aduan yang mudah diakses. Dengan dukungan lintas dinas dan mitra swasta, sekolah diharapkan menjadi pusat pembinaan yang aman, ramah anak, dan mendorong mobilitas sosial. Program ini juga menargetkan penguatan literasi dasar, numerasi, dan kebiasaan hidup sehat sebagai fondasi untuk jenjang pendidikan berikutnya.
Agenda peresmian, kurikulum, dan layanan siswa
Pada hari peresmian, pemerintah memaparkan peta jalan pengembangan sarana, rekrutmen pendidik, serta kemitraan dunia usaha untuk program magang sederhana bagi peserta didik senior. Di tahap awal, penekanan diarahkan pada adaptasi siswa terhadap lingkungan berasrama, pendampingan psikososial, dan pembiasaan belajar terstruktur. Guru pembimbing akan memetakan profil belajar untuk merancang dukungan individual, termasuk remedial, konseling, dan pengayaan minat bakat.
Untuk memastikan mutu, sekolah menerapkan asesmen berkala, pelatihan guru, serta monitoring kehadiran dan kemajuan belajar yang tersaji dalam dasbor internal. Kegiatan ekstrakurikuler disusun berjenjang: pramuka, olahraga, seni, bahasa asing, hingga literasi digital dasar. Seluruh layanan dirancang inklusif, memperhatikan kebutuhan khusus, dan mengedepankan keselamatan. Dalam konteks itu, Sekolah Rakyat Tanjungpinang diposisikan sebagai rujukan praktik baik bagi daerah lain yang ingin menggabungkan pendidikan akademik dan pemulihan sosial anak rentan.
Baca juga : Progres Sekolah Rakyat Tanjungpinang Capai 85 Persen
Pendanaan sekolah bersumber dari APBD yang dilengkapi dukungan filantropi dan dunia usaha sesuai ketentuan. Mekanisme pelaporan keuangan dipublikasikan berkala agar publik dapat memantau pemanfaatan anggaran pada komponen makanan bergizi, perawatan asrama, buku, serta beasiswa lanjutan. Orang tua/wali mendapat edukasi pengasuhan, gizi, dan kesehatan reproduksi remaja, sementara siswa dibekali keterampilan dasar wirausaha agar siap menghadapi dunia kerja atau melanjutkan studi.
Dampak yang ditargetkan meliputi penurunan angka putus sekolah, peningkatan ketuntasan belajar, serta bertambahnya anak yang kembali ke jenjang pendidikan formal. Pemerintah menyiapkan skema transportasi, rujukan kesehatan, dan kolaborasi dengan puskesmas setempat. Kelurahan dan komunitas lokal dilibatkan dalam pengawasan lingkungan dan kegiatan bakti sosial. Dengan tata kelola yang konsisten dan partisipasi warga, Sekolah Rakyat Tanjungpinang diharapkan menjadi ekosistem pendidikan unggulan yang benar-benar menghadirkan kesempatan baru bagi anak-anak kota.