Pelatihan UMKM Pegadaian Dorong Daya Saing Tanjungpinang

Pelatihan UMKM PT Pegadaian resmi disepakati Pemerintah Kota Tanjungpinang dan PT Pegadaian pada 22 September 2025 di Hotel CK Tanjungpinang. Kesepakatan ini menegaskan dukungan peningkatan kualitas pelaku usaha mikro melalui pelatihan, pendampingan, dan akses informasi pembiayaan yang terukur. Selain MoU, acara dirangkaikan dengan sesi peningkatan kapasitas serta penyerahan bantuan peralatan usaha secara simbolis kepada perwakilan UMKM binaan agar segera dimanfaatkan dalam produksi sehari-hari.

Pemko menekankan pelatihan akan menutup kesenjangan pengetahuan dasar, mulai dari pencatatan keuangan sederhana, manajemen persediaan, pemasaran digital, hingga peningkatan kualitas kemasan. Pegadaian menambahkan dukungan nonfinansial berupa pendampingan kurikulum dan fasilitasi jejaring pasar, sehingga peserta tidak hanya memahami teori tetapi juga punya rencana tindak lanjut yang terukur. Program diharapkan memperluas pasar UMKM Tanjungpinang, meningkatkan kepercayaan konsumen, dan mendorong praktik usaha yang lebih tertib, transparan, serta berkelanjutan.

Langkah ini menyasar sektor kuliner, fesyen, kriya, dan jasa pariwisata yang menopang ekonomi daerah, sambil memperkuat literasi keuangan keluarga pelaku usaha di wilayah.

Materi Pelatihan dan Skema Pemberdayaan

MoU menekankan skema kolaboratif antara pemerintah daerah, Pegadaian, dan komunitas usaha untuk mengakselerasi peningkatan kualitas. Materi pelatihan mencakup pencatatan keuangan, pengelolaan arus kas, strategi harga, perizinan NIB, standar produksi halal, serta pemasaran digital berbasis konten. Kurikulum Pelatihan UMKM Pegadaian disusun modular agar pelaku memilih topik paling relevan dengan tahap usahanya. Fasilitator lapangan melakukan asesmen awal guna memetakan kebutuhan, diikuti bimbingan teknis dan tugas praktik. Dalam implementasi, kota memanfaatkan ruang publik kreatif, kampus, dan balai latihan sebagai pusat belajar, sementara Pegadaian menyediakan mentor praktisi serta jejaring bisnis. Dengan begitu, lulusan pelatihan diharapkan mampu menyiapkan laporan keuangan sederhana, mengelola stok, dan merancang strategi promosi konsisten untuk menjaga arus pelanggan harian.

Di tahap pemberdayaan, peserta mendapatkan klinik desain kemasan, fotografi produk, pengemasan ramah kirim, hingga simulasi negosiasi dengan pembeli ritel. Program juga menyediakan kanal konsultasi daring agar pelaku dapat berkonsultasi setelah kelas usai. Sebagai bentuk stimulus, sebagian peserta menerima bantuan peralatan dasar yang diprioritaskan bagi usaha berpotensi tumbuh cepat. Pelatihan UMKM Pegadaian ditautkan dengan agenda promosi kota, termasuk kurasi bazar dan temu bisnis agar produk lokal masuk ke saluran penjualan lebih luas. Data keikutsertaan dan hasil evaluasi akan dipublikasikan secara berkala untuk memastikan transparansi, sekaligus menjadi dasar perbaikan kurikulum pada gelombang berikutnya berkelanjutan.

Baca juga : Kerja Sama Pegadaian UMKM Tanjungpinang

Dampak terlihat pada tiga indikator: kenaikan omzet, peningkatan margins laba, dan perluasan pasar. Pemko menyiapkan dashboard untuk memantau kemajuan tiap peserta secara anonim, misalnya jumlah transaksi bulanan, tingkat repeat order, dan konversi dari kanal digital. Pendamping mengajarkan alur sederhana membuat katalog, mengelola ulasan pelanggan, serta mengukur efektivitas promosi. Di saat yang sama, penguatan literasi keuangan mendorong disiplin pencatatan dan pemisahan uang usaha dengan keuangan rumah tangga. Melalui Pelatihan UMKM Pegadaian, akses produk pembiayaan diselaraskan dengan profil risiko dan kemampuan bayar, namun penekanannya tetap pada manajemen kas sehat. Tujuan akhir adalah UMKM siap bermitra dengan ritel modern tanpa mengorbankan kualitas dan keamanan pangan.

Agar program terjaga, tata kelola disusun dengan target per triwulan, meliputi jumlah peserta lulus, adopsi pencatatan digital, dan kontribusi penyerapan tenaga kerja. Pemerintah menggandeng kampus dan komunitas wirausaha untuk menjadi penguji tugas akhir, sementara Pegadaian memastikan pendampingan pasca pelatihan berlangsung enam bulan. Mekanisme pengaduan dibuka agar pelaku melaporkan kendala operasional atau akses pemasaran. Lewat publikasi studi kasus yang mudah ditiru, kisah keberhasilan menjadi rujukan bagi calon peserta. Pengembangan kurikulum akan menambah modul ekspor dan sertifikasi, sehingga lulusan siap menaikkan skala usaha. Di tahap itu, Pelatihan UMKM Pegadaian diharapkan menjadi ekosistem pembelajaran berulang yang memperkuat daya saing kota berkelanjutan.

Related Posts

Kreativitas Pelajar Grandsafes Kunci Inovasi Berkelanjutan

Penutupan Grand Smansa Festival 2025 di SMAN 1 Tanjungpinang menghadirkan momentum penting bagi pendidikan lokal. Dalam pidato resmi, Wali Kota Lis Darmansyah menekankan Kreativitas Pelajar Grandsafes sebagai poros pembelajaran abad…

Sinergi MBG Tanjungpinang Perkuat Koordinasi Forkopimda

Sinergi MBG Tanjungpinang menjadi fokus rapat pimpinan daerah untuk memastikan layanan makan bergizi gratis berjalan aman, tertib, dan tepat sasaran. Wali kota menekankan pengawasan dapur umum, kepatuhan sanitasi, serta jadwal…

You Missed

Kreativitas Pelajar Grandsafes Kunci Inovasi Berkelanjutan

Kreativitas Pelajar Grandsafes Kunci Inovasi Berkelanjutan

Sinergi MBG Tanjungpinang Perkuat Koordinasi Forkopimda

Sinergi MBG Tanjungpinang Perkuat Koordinasi Forkopimda

Festival Silat Tanjungpinang Dorong Destinasi Budaya

Festival Silat Tanjungpinang Dorong Destinasi Budaya

Pelestarian Silat Melayu di Festival Serumpun 2025

Pelestarian Silat Melayu di Festival Serumpun 2025

Ketahanan Pangan Tanjungpinang diperkuat Ranperda CPPD

Ketahanan Pangan Tanjungpinang diperkuat Ranperda CPPD

Keberagaman Budaya Tanjungpinang perkuat kebersamaan

Keberagaman Budaya Tanjungpinang perkuat kebersamaan