
Hujan deras yang mengguyur sejak pagi hari menyebabkan banjir jalan Tanjungpinang di berbagai titik utama. Lokasi yang terdampak cukup parah meliputi Jalan Merdeka, Pelantar II, Pasar Baru, dan area sekitar SPBU Jalan Suka Berenang. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa, memaksa sejumlah kendaraan roda dua dan empat berhenti atau memutar balik.
Menurut warga, banjir jalan Tanjungpinang kali ini lebih parah dibanding tahun lalu. Selain karena curah hujan tinggi, saluran drainase yang tidak memadai membuat air meluap cepat. Beberapa ruas jalan bahkan lumpuh total selama lebih dari dua jam.
Kondisi ini membuat aktivitas warga terganggu. Sejumlah pedagang di Pasar Baru mengaku kehilangan pembeli karena akses jalan terputus. Sementara itu, pengendara yang hendak menuju pusat kota terpaksa mencari jalur alternatif yang lebih aman dari genangan.
Penyebab dan Dampak Banjir di Kota Tanjungpinang
Penyebab utama banjir jalan Tanjungpinang kali ini adalah buruknya sistem drainase. Saluran yang sempit dan kurang terawat tidak mampu menampung volume air hujan yang tinggi. Faktor pasang air laut juga memperparah situasi, membuat air sulit surut dengan cepat.
Sejumlah warga mengungkapkan bahwa perbaikan drainase sudah lama menjadi keluhan, namun belum ada langkah konkret yang signifikan. Akibatnya, setiap hujan deras, genangan air selalu muncul di titik-titik rawan.
Dampak banjir jalan Tanjungpinang tidak hanya pada terganggunya arus lalu lintas, tetapi juga mengancam keselamatan warga. Beberapa pengendara motor terjatuh karena kehilangan keseimbangan di tengah genangan, sementara mobil yang memaksa melintas berisiko mogok. Kondisi ini juga memicu potensi penyakit akibat air kotor yang meluap ke permukaan jalan.
Pemerintah Kota Tanjungpinang diminta segera mengambil tindakan tegas untuk mencegah terulangnya banjir jalan Tanjungpinang. Salah satu langkah yang mendesak adalah memperlebar dan membersihkan saluran drainase, serta menambah sumur resapan di kawasan rawan banjir.
Baca juga : Lansia Digigit Anjing Picu Respons Institusi Tanjungpinang
Selain itu, koordinasi antarinstansi harus diperkuat agar penanganan darurat bisa lebih cepat. Penempatan pompa air portable di titik strategis saat musim hujan bisa menjadi solusi sementara untuk mengurangi genangan.
Warga juga diimbau untuk menghindari membuang sampah sembarangan ke saluran air karena dapat menyumbat aliran. Pengendara disarankan menggunakan jalur alternatif dan memantau informasi cuaca sebelum bepergian. Dengan langkah bersama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan kejadian banjir jalan Tanjungpinang yang mengganggu aktivitas warga dapat diminimalkan di masa depan.